Belajar Jujur Dan Amanah
Sambil Menyelam Minum Air
Home
Privacy Policy
Contact Us
Site Disclaimer
9 Tata Tertib Blog Ini
Thursday, March 22, 2012
Saur Sepuh Dalam Episode Pesanggrahan Kramat
Seorang Tumenggung penanggung jawab atas pembangunan proyek pesanggrahan dengan tergopoh gopoh memaksa utk menghadap Baginda Brama Kumbara. Sang Prabu saat itu sedang berkumpul lengkap dengan jajaran tinggi Madangkara..
"Ampun Tuanku hamba datang melaporkan bahwa Pesanggrahan kita di obrak abrik oleh dua orang bertopeng. Kami tidak mampu menghadapinya, kesaktian mereka begitu tak tertandingi..sekali lagi hamba minta ampun.." Demikian sang Tumenggung melaporkan dengan penuh ketakutan..
Sebuah berita yang begitu menyakitkan bukan saja bagi seorang Brama Kumbara namun juga bagi semua rakyat Madangkara. Ini bukan saja penghinaan, melainkan sebuah tantangan perang yang sangat memalukan bagi Sang Ksatria yg disegani kawan maupun lawan..!
Pesangrahan itu dibangun bukan saja untuk para leluhur Madangkara namun lebih dari itu, Bangunan itu adalah simbol negeri Madangkara. Merusak dan menghina simbol adalah tantangan perang bagi kerajaan bersangkutan.
Hening sejenak.......semua kepala tertunduk tidak berani menatap wajah sang Prabu..Mantili yang biasanya berbesar mulut pun tidak sanggup mengeluarkan kesombongannya...!
Dan seperti biasanya Brama tidak banyak bicara, namun wajahnya yang memerah tidak bisa menyembunyikan bahwa Sang Prabu begitu murka dengan berita yang didengar terlebih lagi pembangunan pesanggrahan itu sudah pada tahap penyelesaian.
"Mantili dan Gotawa kalian ikut saya.., engkau Panglima dan Senopati tetaplah di istana menjaga keamanan selama kami pergi..!!! "
"Siap paduka!" Serempak mereka menjawab
Brama dengan diikuti Mantili dan Gotawa kemudian melangkah keluar, sesampainya diluar Brama bersuit keras memanggil kendaraan kebesarannya, siapa lagi kalo bukan Sang Rajawali Raksasa...! Sebuah tanda darurat bagi seorang Brama Kumbara..!
Informasi begitu cepat menyebar ke segala penjuru negeri. Tak terkecuali kalangan dalam istana, rakyat pun berharap tentunya pihak istana mampu mengatasinya. Hari itu Madangkara berstatus siaga satu..!
Mampukah Brama Kumbara menjawab tantangan perang ini..? Mampukah Brama Kumbara membalas penghinaan ini..? Ini bukan sebuah pertarungan biasa, namun lebih dari itu ini adalah pertarungan harga diri sebagai pendekar sekaligus sebagai seorang penguasa..!
Sementara itu ditempat lain.. seseorang yang menggunakan cadar hitam berdiri tegak menatap ke langit begitu mendengar pekikan rajawali yang memekakkan telinga turun mendekat kearahnya..Tidak nampak ada rasa gentar sedikitpun dibalik cadar itu..! Begitupun dengan Brama dan yang lainnya, tanpa menunggu rajawali mendarat mereka dengan sigap melompat berbarengan..
Detik detik berlalu dengan cepat...
Detik detik yang begitu menentukan bagi Brama dan Madangkara!
Detik detik dimana Mantili Si Pedang Setan tidak akan sanggup lagi untuk sesumbar menyombongkan diri, menyombongkan keperkasaan Brama Kumbara!
Detik detik dimana rakyat Madangkara dan Pengagum Brama akan menangis!
Detik detik menjelang bentrokan Serat Jiwa versus Waringin Sungsang..!!!
suka
·
·
Berhenti Mengikuti Kiriman
·
15 Februari pukul 16:18
sekitar
Mataram
Sandhi Utama
,
Kim Hadi
,
Radenmas Shamba Radiitya
dan
2 lainnya
menyukai ini.
Sandhi Utama
ada di seri ke berapa nih ?
15 Februari pukul 20:22
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
1
Papa Tan
Secara teknis, Ajian Serat Jiwa satu tingkat di bawah ajian Waringin Sungsang.... ketika Kijara (yang saat duel pertama ini bahkan belum menyempurnakan penguasaan Waringin Sungsang!) dengan Ajian Waringin Sungsang beradu dengan Tuanku Brama
dengan Ajian Serat Jiwa, ternyata Tuanku Brama roboh, sementara Kijara tetap tegak berdiri. Teruji lagi, setelah Kijara telah menyempurnakan penguasaan ilmunya, ia duel melawan Jaka Lumayung, kakak seperguruan Tuanku Brama... sekali lagi Waringin Sungsang unggul, lebih parah akibatnya malahan... Jaka Lumayung terlempar muntah darah.
Namun secara menyeluruh, Tuanku Brama tidak kalah sakti dibanding Kijara. Setelah bentrokan itu, Tuanku Brama roboh... namun beberapa saat saja ia sudah bangkit dan pulih. Sementara Kijara, meskipun tidak roboh ia harus bersamadai seharian untuk memulihkan keadaan tubuhnya.... bahkan setelah seharian samadi pun ia masih mengatakan, "Badanku masih terasa tidak karu-karuan...!" Teruji lagi, setelah itu Tuanku Brama mempunyai dua kesaktian untuk mengalahkan Waringin Sungsang, yaitu Jurus Srigunting, yang kendati tak pernah diuji langsung mampu mengalahkan Waringin Sungsang, namun terbukti mampu mengalahkan Lasmini yang dapat membunuh Panembahan Pasopati guru Kijara, dan satu lagi Ilmu Lampah Lumpuh yang akhirnya menundukkan Kijara...
16 Februari pukul 6:02
·
Tidak Suka
·
2
Mariana Messah
haha masih ada yg ingat siapa nama tumenggung yang oleh gusti brama dipercaya sebagai penanggung jwb proyek pembangunan pesanggrahan keramat? Yang istrinya bernama nyailapat
16 Februari pukul 7:44
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
1
Jamil Udin
Sandhi Utama
hehehe ini pertanyaan atau menyindir...? maaf dulu semua kalo jalan cerita diatas mungkin ada yg lebih atau kurang hehehe.. saya cuma mau mengatakan bahwa pertarungan itu memang sangat bergengsi hehehe..
16 Februari pukul 7:55
·
Suka
·
2
Mariana Messah
ceritamu seru dan menarik kang, aku suka
16 Februari pukul 8:05
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
1
Jamil Udin
Papa Tan
terimakasih sekali lagi atas tambahan ilmunya hehehe, memang harus diakui kalo secara umum Brama tidak dibawah Kijara, namun sekali lagi saya ingin mengatakan bahwa pertarungan itu benar benar sangat mengesankan dimana saat itu pa
...
Lihat Selengkapnya
16 Februari pukul 8:12
·
Suka
·
2
Jamil Udin
Dewi Rara
Messah
Amiati, terimakasih atas pujiannya hihihi, melihat pertanyaanya Dewi yg diatas saya jadi sedikit lega, karena sebelumnya saya masih ragu tentang jabatan yg memegang proyek tsb. apakah seorang Tumenggung atau bukan? lupa lupa inget sih.. engkau hebat juga sampai sampai istrinya engkau tahu hahaha, saya saja nama tumenggungnya sudah kelupaan..ntar saya tanya teliksandi saya dulu hahahaa
16 Februari pukul 8:18
·
Suka
Mariana Messah
hahaha coba paman kijara bertanya pada bu karti...dia kan berkomplot dengan kalian untuk merusak proyek pembangunan itu hehe.
16 Februari pukul 8:43
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
1
Sandhi Utama
tumenggung ajisanta
16 Februari pukul 9:02
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
2
Jamil Udin
Hahaha tuhkan apa saya bilang, jawabannya sudah dikirim hehehe, bagaimana gusti Dewi benarkah tumenggung Ajisanta..? kalo tidak salah pernah terjadi pergantian pimpinan proyek, bener tidak ya...?
16 Februari pukul 9:08
·
Suka
·
1
Papa Tan
Hehehehe.... Kalau para pejabat istana Madangkara, itu sih temen arisan Dewi Rara
Mariana
Amiati.... wajar saja, tak hanya kenal Tumenggung Ajisanta, tapi Nyai Lapat isterinya... Hehehe...
Betul Kijamil.... eh, Kijara... Memang seri itu bikin shock seluruh rakyat Madangkara... rasanya mau nangis denger Tuanku Brama kalah, hehehe...
16 Februari pukul 10:05
·
Tidak Suka
·
1
Jco Pamungkas
Iya betul tumenggung aji santa dan cerita ini ada di episode pesanggrahan keramat.
16 Februari pukul 10:06
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
2
Sandhi Utama
sebenarnya ini bukan kekalahan yg paling parah ,lebih kepada gengsi dan harga diri sebagai raja yang paling parah waktu Brama kalah oleh Tumenggung Gardika ( perjalanan berdarah ) , tapi waktu itu Brama masih sebagai rakyat biasa ...... salam....
16 Februari pukul 10:14
·
Tidak Suka
·
1
Mariana Messah
uuh bukan papa, nyilapat ini teman arisan ibundaku. Dia diberi hadiah2 mahal dan bagus oleh bu karti dengan tgs membujuk suaminya mengurangi kadar bahan baku yg dipakai membangun jln menuju pesanggrahan keramat. Akibatnya ketika uji coba saat peresmian, jalanan itu rusak parah dan tumenggung inipun dialih tugaskan dari proyek ini
16 Februari pukul 10:45
melalui
seluler
·
Tidak Suka
·
1
Jamil Udin
Mahaguru
Tan
, sepertinya ada yg mengklarifikasi hihihi, tapi saya setuju kalo soal kekecewaan atas kekalahan Brama, kami juga (dengernya kan rame rame hehehe) saat itu sangat sedih karena benar benar tidak menduga sama sekali ternyata Kijara mampu mengalahkan Brama. begitu selesai sandiwaranya yg terdengar cuma tarikan napas kita kita saja hahahaha
16 Februari pukul 10:51
·
Suka
·
1
Papa Tan
Trus, siapa yang menggantikan Tumenggung Ajisanta, Dewi?
16 Februari pukul 10:51
·
Tidak Suka
·
1
Sandhi Utama
hihihi....
16 Februari pukul 10:54
melalui
seluler
·
Suka
Papa Tan
"Mahaguru"??? Hahahaha.... Kijara
Jamil
ini ada-ada aja ah... masakan saya dipanggil Mahaguru? Wuikikikikikkkkkkk.....
Iya, memang kekalahan saat melawan Gardika itu paling parah... tapi saat itu memang kesaktiannya belum sempurna.... jad
...
Lihat Selengkapnya
16 Februari pukul 10:58
·
Tidak Suka
·
2
Mariana Messah
wikikiki siapa yaa?
16 Februari pukul 11:29
melalui
seluler
·
Suka
No comments:
Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
No comments:
Post a Comment