Bukan Iklan Rokok..!!
Di sebuah warung, "Pak ada Filter yang lama?" "Tidak ada Mas, yang ada Filter keluaran baru.."
Sang pembeli pun tanpa basa basi langsung ngeloyor pergi. Wajah kecewanya memperlihatkan dirinya sudah keluar masuk banyak warung namun yang dicari tidak didapatkan. Di tempat yang lain, sehari, dua hari atau mungkin seminggu kejadian yang mirip berlangsung berulang-ulang.
Ada apa gerangan..? Minggu-minggu ini, setiap saat dalam hitungan jam saya menjumpai orang-orang tertentu mendengus dan sesekali menggerutu di setiap warung yang di singgahinya...
Entah ini ada manfaatnya atau tidak bagi para pembaca, namun saya sebagai seorang pengamat disegala bidang kehidupan sangat penasaran dengan blunder yang dilakukan oleh perusahaan sebesar Gudang Garam. Saya ingatkan, saya tidak sedang menulis iklan rokok yg hukumnya “makruh”, namun saya sebagai “master of business” lagi sekali tidak habis pikir dengan kebijaksanaan nyeleneh perusahaan raksasa ini.
Seperti diketahui Gudang Garam nekat mengganti kemasan sekaligus rasa salah satu produk andalannya yaitu Gudang Garam International. Menurut hukum bisnis, ini jelas tindakan konyol, dimana produk yang di ganti adalah merk yang mempunyai pangsa pasar tersendiri yang unik dan khas. Di sisi lain, tindakan semena-mena ini tak ayal lagi telah mengakibatkan para konsumen khususnya merk Gudang Garam Internasional meradang emosional karena “surga” mereka kini terancam akan berakhir.
Di sebuah warung, "Pak ada Filter yang lama?" "Tidak ada Mas, yang ada Filter keluaran baru.."
Sang pembeli pun tanpa basa basi langsung ngeloyor pergi. Wajah kecewanya memperlihatkan dirinya sudah keluar masuk banyak warung namun yang dicari tidak didapatkan. Di tempat yang lain, sehari, dua hari atau mungkin seminggu kejadian yang mirip berlangsung berulang-ulang.
Ada apa gerangan..? Minggu-minggu ini, setiap saat dalam hitungan jam saya menjumpai orang-orang tertentu mendengus dan sesekali menggerutu di setiap warung yang di singgahinya...
Entah ini ada manfaatnya atau tidak bagi para pembaca, namun saya sebagai seorang pengamat disegala bidang kehidupan sangat penasaran dengan blunder yang dilakukan oleh perusahaan sebesar Gudang Garam. Saya ingatkan, saya tidak sedang menulis iklan rokok yg hukumnya “makruh”, namun saya sebagai “master of business” lagi sekali tidak habis pikir dengan kebijaksanaan nyeleneh perusahaan raksasa ini.
Seperti diketahui Gudang Garam nekat mengganti kemasan sekaligus rasa salah satu produk andalannya yaitu Gudang Garam International. Menurut hukum bisnis, ini jelas tindakan konyol, dimana produk yang di ganti adalah merk yang mempunyai pangsa pasar tersendiri yang unik dan khas. Di sisi lain, tindakan semena-mena ini tak ayal lagi telah mengakibatkan para konsumen khususnya merk Gudang Garam Internasional meradang emosional karena “surga” mereka kini terancam akan berakhir.
Jujur sebelumnya, sebenarnya saya tidak berhak “membela” para konsumen tersebut, sebab saya bukan aliran mereka. Saya lebih suka produk (baca rokok) impor dari luar sana, meskipun saya juga mengakui jika dilihat dari kualitas rasa, produk buatan dalam negeri jauh lebih dahsyat ketimbang buatan dari luar. Tapi demi gengsi dan pencitraan diri, saya lebih suka mengkonsumsi barang dari luar negeri. Dalam hal ini saya sangat menyukai produk (rokok) buatan negeri Timur Tengah. Timbul pertanyaan, mengapa saya harus ikut repot mengurus sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan diri saya..? Jangan-jangan ada yang menganggap bahwa saya adalah seorang pembeo yang suka ikut-ikutan?
Tidak, saya katakan sekali lagi tidak. Semua yang saya lakukan semata mata demi alasan kemanusian dan rasa keadilan. Saya tahu bahwa tindakan saya ini bisa membahayakan nama besar dan kewibawaan diri saya. Namun disisi lain saya juga harus membela hak-hak kaum miskin yang tertindas dalam hal ini adalah para pecandu rokok tersebut. Sebab menurut survey yang tidak layak dipercaya, sebagian besar perokok biasanya adalah orang-orang miskin, terlantar, tidak punya pekerjaan dan lain sebagainya. Jelasnya para perokok sejati umumnya berasal dari orang orang yang konon kehidupannya rada rada memprihatinkan alias kare are..
Tidak, saya katakan sekali lagi tidak. Semua yang saya lakukan semata mata demi alasan kemanusian dan rasa keadilan. Saya tahu bahwa tindakan saya ini bisa membahayakan nama besar dan kewibawaan diri saya. Namun disisi lain saya juga harus membela hak-hak kaum miskin yang tertindas dalam hal ini adalah para pecandu rokok tersebut. Sebab menurut survey yang tidak layak dipercaya, sebagian besar perokok biasanya adalah orang-orang miskin, terlantar, tidak punya pekerjaan dan lain sebagainya. Jelasnya para perokok sejati umumnya berasal dari orang orang yang konon kehidupannya rada rada memprihatinkan alias kare are..
Gimana sih bro, katanya ingin berbicara sebagai master of businiess, tapi sekarang mau membela orang-orang miskin..? Tenang, kalian akan faham maksud artikel berbobot yang satu ini jika pernah mendengar istilah ‘Hembusan embok naga” alias “Raos sak te sorong isik embok” hehehe,
Kembali ke masalah utama...,
Berbicara masalah trademark dan branding, tindakan sepihak perusahaan yg mengganti identitas produk yg jelas jelas menguasai pasaran, oleh seorang yang bukan ahli pun, akan di anggap sebagai tindakan bodoh (baca bunuh diri). Tindakan gudang garam ini mengingatkan saya dengan keputusan Sampoerna yang juga melepas kepemilikannya kepada pihak Philip Morris (Marlboro), dimana HM sampoerna saat itu menduduki posisi pertama perusahaan rokok yang mendominasi pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia. Bandingkan dengan kebijaksanaan pihak Philip Morris, dengan pertimbangan pangsa pasar HARUS tetap mempertahankan identitas Sampoerna walaupun mereka KINI berhak berinovasi. (Saya tidak bisa membayangkan gemasnya pengamat asli saat membaca paragrap yang sok tahu ini hahahaha)
Berbicara masalah trademark dan branding, tindakan sepihak perusahaan yg mengganti identitas produk yg jelas jelas menguasai pasaran, oleh seorang yang bukan ahli pun, akan di anggap sebagai tindakan bodoh (baca bunuh diri). Tindakan gudang garam ini mengingatkan saya dengan keputusan Sampoerna yang juga melepas kepemilikannya kepada pihak Philip Morris (Marlboro), dimana HM sampoerna saat itu menduduki posisi pertama perusahaan rokok yang mendominasi pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia. Bandingkan dengan kebijaksanaan pihak Philip Morris, dengan pertimbangan pangsa pasar HARUS tetap mempertahankan identitas Sampoerna walaupun mereka KINI berhak berinovasi. (Saya tidak bisa membayangkan gemasnya pengamat asli saat membaca paragrap yang sok tahu ini hahahaha)
Jika dilihat dari sejarah perjalanan dua perusahaan ini, mereka memiliki kesamaan dalam hal senioritas dan kesuksesan. Gudang Garam sempat menjadi Leader dalam waktu yang lama sebelum akhirnya pihak Sampoerna berhasil menyamainya (beberapa tahun yang lalu). Dan menurut sumber resminya, Gudang Garam International adalah merek sigaret kretek asli Indonesia yang diluncurkan pada 3 November 1979 di Kediri, Jawa Timur. Kiprah panjangnya di industri kretek ditandai oleh sejumlah pencapaian antara lain menempati peringkat ke-2 untuk kategori sigaret kretek “full flavor”. Jadi tidak heran jika Merk ini menjadi salah satu penyumbang utama bagi Gudang Garam untuk meraih predikat pembayar pajak terbesar. Maka sungguh mengherankan jika kini Gudang Garam meracuni anak emasnya itu. Dengan kata lain Gudang Garam sudah menyia-nyiakan kerja kerasnya dalam hal membangun dan mempertahankan sisi penting kelangsungan perusahaan seperti, marketing, trademark dan branding (image brand). Hmm, untuk kalimat yang terakhir mudah-mudahan saya tidak asal bunyi lagi hihihi.
Saya tidak mau terlalu jauh berprasangka, tapi seperti yang di ungkapkan oleh Om Dahlan Iskan pada sebuah harian terkemuka pada kasus Sampoerna beberapa tahun yang lalu. Beliau mengemukakan analisa santai mengapa Samporna melepas gudang uangnya pada pihak asing. Selain menyebutkan beberapa faktor yang terkait dengan analisa bisnis, Beliau juga menyebutkan alasan dari sudut pandang moralitas, dimana kemungkinan pihak Sampoerna tidak ingin (lagi) bermain pada bisnis yang meracuni anak bangsa. Analisa yang terlihat sangat humoris namun bisa saja memang seperti itu.
Mungkinkah perusahaan Gudang Garam berencana melakukan hal yang sama namun dengan cara yang berbeda? Sebab jangan salah, menurut pengalaman, merk yang hilang di pasaran ini adalah satu-satunya merk yang memiliki pengguna paling fanatik. Artinya mereka akan sulit pindah kelain hati jika dibandingkan dengan pengguna merk lain. Seperti yang saya baca dalam komentar di sebuah jejaring sosial yang membahas masalah ini, Mereka para pengguna mengatakan lebih baik tidak mengkonsumsi lagi jika merk ini hilang selamanya.
Mungkinkah Gudang Garam melihat ini sebagai satu-satunya upaya agar generasi muda bebas dari asap kehidupan tersebut..? Rasanya alasan ini terlalu naif dan terlihat tidak masuk akal. Jadi apa sebenarnya tujuan dari perusahaan sebesar Gudang Garam melakukan harakiri ini..? Entahlah hanya mereka yang mengetahui, dan lebih baik kita juga tidak usah repot-repot memikirkannya, sebab tidak akan ada manfaatnya memikirkan "sesuatu yang mubazir", sebagaimana juga halnya dengan tulisan ini.
(Tidak bersambung)
Artikel lainnya :
Soeharto Dimata Warga, G30S/PKI ; Pandangan Instan Dari Luar Garis, Film Omar ( Keteladanan Umar Bin Khattab), Soekarno-Hatta ; Pahlawan Yang Terabaikan, Belajar Jujur Dan Amanah; Review Dan Pepesan Kosong, Jokowi Si Umar Kecil, Geger Masalah UN Yang Di Undur; Bebas Berpendapat, Nasdem Dalam Pemilu 2014; Pewarna Blog, Ganti Rasa Dan Kemasan, Gudang Garam Bunuh Diri, BLSM ; Manuver Usang Sang Demokrat, Kenaikan BBM, BLSM, dan Pemilu, Jadilah Orang Yang Tidak Diperhitungkan, 10 Alasan Saya Harus Menulis
Mungkinkah perusahaan Gudang Garam berencana melakukan hal yang sama namun dengan cara yang berbeda? Sebab jangan salah, menurut pengalaman, merk yang hilang di pasaran ini adalah satu-satunya merk yang memiliki pengguna paling fanatik. Artinya mereka akan sulit pindah kelain hati jika dibandingkan dengan pengguna merk lain. Seperti yang saya baca dalam komentar di sebuah jejaring sosial yang membahas masalah ini, Mereka para pengguna mengatakan lebih baik tidak mengkonsumsi lagi jika merk ini hilang selamanya.
Mungkinkah Gudang Garam melihat ini sebagai satu-satunya upaya agar generasi muda bebas dari asap kehidupan tersebut..? Rasanya alasan ini terlalu naif dan terlihat tidak masuk akal. Jadi apa sebenarnya tujuan dari perusahaan sebesar Gudang Garam melakukan harakiri ini..? Entahlah hanya mereka yang mengetahui, dan lebih baik kita juga tidak usah repot-repot memikirkannya, sebab tidak akan ada manfaatnya memikirkan "sesuatu yang mubazir", sebagaimana juga halnya dengan tulisan ini.
(Tidak bersambung)
## ===== ##
Artikel lainnya :
Soeharto Dimata Warga, G30S/PKI ; Pandangan Instan Dari Luar Garis, Film Omar ( Keteladanan Umar Bin Khattab), Soekarno-Hatta ; Pahlawan Yang Terabaikan, Belajar Jujur Dan Amanah; Review Dan Pepesan Kosong, Jokowi Si Umar Kecil, Geger Masalah UN Yang Di Undur; Bebas Berpendapat, Nasdem Dalam Pemilu 2014; Pewarna Blog, Ganti Rasa Dan Kemasan, Gudang Garam Bunuh Diri, BLSM ; Manuver Usang Sang Demokrat, Kenaikan BBM, BLSM, dan Pemilu, Jadilah Orang Yang Tidak Diperhitungkan, 10 Alasan Saya Harus Menulis
harus di demo nih pabriknya, rasanya juga beda banget.
ReplyDeleteMaaf Bapak salah, oba bapak membeli satu bungkus rokok Gudang Garam Internasional dan bapak hisap dengan mata tertutup. dan rasakan.....
DeleteTidak ada perbedaan rasanya Pak.
bapak merasakan beda karena sugesti dari kemasan baru tersebut. padahal rasa nya tidak pernah berubah. terima kasih. selamat mencoba.
Saya merokok GP sejak harga sekitar 20 tahun,, walaupun sambil merem juga tau rasa GP bungkus lama... GP new pack,, rasanya lembab, jamur,, apek,, gak enak... hampir mirip rokok apache... tapi gpp,, alhamdulillah karena GP new pack,, saya berhenti merokok.. sebelum ramadhan kemarin.. :)
Deletesorry salah ketik,, sejak harga sekitar 750,, tahun 1994 ( kalau tidak salah)
Deletegudang garam itu konsisten mas sesuai dengan logonya
DeletePRIA PUNYA SELERA...
so ... mau di gimanain juga tetep .... namanya juga Pria punya selera ..... hahahaha... smoker on the water
Surya 12 sekarang rasanya campakk . 1 tahun belakangam ini rasaya hambar
DeleteKaya rokok harga 8ribu
setuju bro..saya mendukung anda..! hehehe
ReplyDeleteAku fanatik pake rokok ini, Sekarang : 1000 % Kecewa... Buang ke laut aje...
ReplyDeleteperokok sejati gudang garam
Deleteharusnya tau dong slogannya...
Pria punya selera...... jadi roko mau digimanain juga tetep.... namanya juga pria punya selera.... hahahahha..... smoker on the water.........
Monggo di coba GG signature hitam, ada sensasi garpit lama dari awal bakaran hingga setengah bakaran...monggo...
Deletetenang bro suryo, saya yakin sebentar lagi pabrik akan mengembalikan produk yg semula hehehe
ReplyDeleteuntuk penikmat GP,coba ganti pake gudang garam surya 12 -/+ rasanya sama kya GP,
ReplyDeletesepertinya memang begitu bro ruben, alternatifnya memang cuma itu karena bagaimanapun jg surya adalah saudara terdekat dari si filter hehehe
ReplyDeleteudah sejak smu rokok tiap hari sy.. skrng udah 15 thn menemani.. wah yg sekarang kaga enak sama sekali... mending berhenti merokok aj.. merk n jenis yg lain tidak selera
ReplyDeleteAda penyusup kali masuk posisi penting sengaja menjatuhkan gudang garam
ReplyDeleteyang bilang rasanya sam mungkin baru 2 hari ngrokok GP mas brow.....itu rokok pantesnya di bandrol 4ooo per bungkus baru laku keras
ReplyDeleterasanya gudang garam lama gak ada yang nandingin pokoknya sedap banget buat ngopi mantap...buat barengan mantap......yaaaaaaa mungkin juga yang punya gak ngrokok jadi ya sementara trima aja apa adanya jangan dibeli produk yang baru beli aja GUDANG GARAM PROFESIONAL 16 lumayan sama agak kasar dikit rasanya
ReplyDeleteCoba gudang garam signatute kang,fari ukuran batang dan blend mbako cengkeh, sama persis dgn garpit lama, filternya di cecap sebentar,hisap dalam di awal bakaran,tahan dan biarkan sebentar di rongga mulut... Blaaarrrr.... Monggo di coba!
Deleterokok ane ini , cuma yang biru , mild semi kretek
Deletesetuju kawan bro semua hehehe, yang paling saya suka jika bergaul dengan kawan GG Filter adalah fanatisme mereka dg rasa GG filter. sulit bagi mereka utk mau menyentuh rokok lain apalagi rokok putih terutama marlboro meskipun gratis hahaha. pokonya siapapun yg "terjerat" oleh GP sulit untuk melirik yang lain lagi (pengalaman lho hehehe)
ReplyDeleteSaya setuju dengan pendapat saudara tapi masalahnya skarang pindah kelain hati juga gak enak, tetep pake mini jg gak enak, apalagi kalo harus berhenti. ada saran gak merk lain yang mendekati?
DeleteBro Ben Bravo, klo sy lihat di daerah sy sepertinya penikmat Filter banyak yg beralih ke gudang garam surya, dan ini mungkin yg mengakibatkan surya naik harganya. tapi perkembangan terbaru juga memperlihatkan bahwa di toko2 tertentu ada yg masih menyimpan stock filter lama tapi tidak di pajang kecuali kita meminta dan harganya di lebihkan Rp.1000,- perbungkus hehehe
Deleteemang produk gg merusak rasa rokok lainnya, ane sendiri ngalamin, yang dulu aliran kudus, sekarang aliran kediri . udah nggak enak ngrokok aliran kudus.
Deletepas ane coba new gudang garam new signature bintang lima bungkus hitam, ini coba2 beli wh pas dibuka Aromanya mirip filter lama pas dibakar dan dihisap.ya better lah mirip filtet lama tapi agak enteng.silahkan mencoba
ReplyDeletesepertinya pengalaman bro oQ bisa di coba nih oleh para pecinta GG Internasional hehehe..thanks bro atas atensinya
Deletecuma mau share, isu perubahan rasa karena GG internasional masuk ke gudang Djarum ( isu jugaloh ), kalo yang dulu pernah ngeteng, dan masuk bungkus Djarum, rasa GG Internasional langsung ancur, padahal masuk bungkus rokok lain kagak berubah rasanya
ReplyDeleteyang rasanya mendekati, 234 magnum....hampir sama beratnya, gurihnya, apeknya....kalo surya rasa mungkin sama, tapi isepannya ga sama...agak ringanan
ReplyDeletewaah baru dengar tuh bro Hadi, kalo tidak salah magnum itu yang berwarna hitam ya bungkusnya? tapi kalo saya mah lebih condong ke 234 yg filter (bungkus coklat merah), itu bagi saya lebih mirip hehehe...terimakasih bro atas kunjungannya hehehe
ReplyDeleteIya... stres rasax pertama kali rasa filter baru....ngak enak... bahkan gw sampai batuk2 padahal sejak thn1987 gw kagak ngapa2... pokokx ngak enak... teman2 gw jg pada ngeluh.. pernah ada yg jual filter lama 20 ribu sisa 5 bks gw langsung mbat saja.... pengalaman gw beralih ke djisamsoe filter 234 baru bisa ngimbangi rasanya... sekitar 2 miggu lalu gw coba lagi filter ehhhh.... gw bisa nerima rasanya... entah kenapa... sekarang gw ngisap filter lagi.... apakah tubuh gw bisa beradaptasi atau apakah pabrik GG kembali ke ramua semula ngak tau deh....
ReplyDeletebro Anonymous sepertinya kita sama, saya pertama kali merokok mulai dari filter GG, tapi kebetulan ada teman yg doyan 234 filter saya pun biasa nebeng hehehe..jadi masuk akal selain surya yg mendekati GG filter ya 234 itu hehehe...trims lho atas kunjungannya hehehe
Deletehehe,,, ane juga ga bisa muve on nih ame gudang garam lamaa....
ReplyDeleteBro sanusi saya juga paham lho hahahaha...trimaksih atas atensinya hehehe
Deletewaah jika dilihat dari komentarnya kayaknya bro Jerry benar benar naik darah hahaha..dan saya sangat setuju dengan semua pendapat anda hahaha...terimakasih atas komentarnya hehehe
ReplyDeletebro.. ane jg kecewa bgt sama rasa GP yg baru,klo ane saranin pindah aja ke GG profesional, lebih enteng tapi rasa sama bro..!
ReplyDeleteSorry mas bro semua tapi Djarum Super is the best. no offense ��
ReplyDeletecobain deh gudang garam signature walau tidak sama setidaknya tdk melenceng seperti GP new pack
ReplyDeleteagak kecewa dengan GG surya yg baru... sekarang jd pilek klo isep... ada rekomendasi produk lain yg rasa dan harga serupa??
ReplyDeletebro anonymous dan eka, terimakasih atas atensi dan sarannya hehehe
ReplyDeleteane aja gan yg jarang ngisep GARFIT...pas nyoba yg baru dah tau bedanya...gak enak asli
ReplyDeletesiiip dan setuju sama pendapat bro anonymous , trims atas kehadirannya hehehe
ReplyDeleteWkwkwk aku jg perokok GG FILTER SEJAK KELAS 3 SD sekarang da umur 40 thn lebih semenjak GG merubah kemasan dan rasa aku sangat kecewa dan marah kenapa ...? ya iya lah bayangin aj berapa lama udah gua isap tu GP Kalo Satu hari Rp 5000 aja satu hari 2 bungkus kali kan aja 30 Tahun = Rp 109.500.000 berarti kita kita da membelikan satu unit rumah buat PT.gudang garam International. Tapi sudah ga ada terima kasih ( Jangankan Hadiah) di bikin kecewa dan marah baik GP, SURYA , GUDANG GARAM MERAH Semua kemasan di tukar sana sini Sama saja ga ada yang bagus , sama aja ngelinting kertas kosong trus di bakar rasanya tul ga
ReplyDeletebro jason Leeman : hahahaha betuuuul, sepertinya bro ini ahli keuangaan juga ya? terimakasih atas komentarnya yg luar biasa hehehe
ReplyDeleteSepertinya, rasa GGFI lama ada di dalam GG Signature Premium Filter Black Pack. Coba in deh
ReplyDeletesepertinya para pecinta GGFI perlu mencoba saran bro anonymous hehehe...thanks bro atas kunjungannya.
DeleteEmang benar bro oemar rasa garpit lama ada didalam gg signature :)
ReplyDeleteya bro Wisnu, sepertinya memang benar, pemilik warung juga banyak y6g mengtakan begitu, trims atas atensinya hehehe
DeleteD sruh tu2p aj bro.... ane pas nyobain lngsung skit tnggorokn ane.... ane skrang gnti marlboro lmyn lm2 enak jga..... tp klo rsa yg lma dah blik bs d cba... gg signture brap duit bro?
ReplyDeletesemoga komentar bro ricky di baca oleh pihak gudang garam, komentar anda mewakili perasaan pecinta gudang garam lainnya hehehe
DeleteBrpa harga gg professional pack 16 bro..
ReplyDeleteSangat mewakili saya penikmat GG Inter sangat disayangkan Pabrikan selevel GG merubah citarasa khas GG inter jadi rokok beraroma apek....sy beralih ke Surya Profesional 16 Rp 13 ribu untuk mengalihkan kekecewaan.....
ReplyDeleteterimakasih bro..
Deletecoba pindah ke GG surya 12 mas...ane asli kediri sebagai penikmat sejati SURYA 12 rokok rangking 1 pasaran kediri dan sekitar kalau GG internasional disini malah gk terlalu booming
ReplyDeleteya bro, sesuai dengan namanya surya 12 hehehe
DeleteSurya 12 sama yg 16 beda rasa loh, gk percaya, buktikan, hehehe,,,
DeleteAda hikmahnya GG Inter berubah rasa, jadinya lahirlah GG Signatur yg lebih premium kemasan dan namanya, hehehe
ReplyDeleteBTW, gara2 GG Inter berubah rasa, sampai saat ini semua warung dan toko di desa ane gk jual produk Gudang Garam International lagi, sama skali gk ada,,, ironisnya GG Signature juga gk ada, apa disini gk ada yg tau ya kalo rasa GG lama itu ada di GG Signature.
Gudang Garam merubah rasa mungkin karena rasa lama itu terlalu kuat sedangkan Gudang Garam menyasar perokok baru terutama dari anak muda penggemar rokok mild, sepertinya GG Inter baru dengan Signature cuma beda di kadar saus, Signature lebih manis dan banyak saus, hidung terasa pedas,,
ReplyDeletebisa terima analisanya bro lukman, terimakasih atas atensinya hehhee
DeleteKlo agan2 emang udah nyandu gg internasional kaya ane, ane cuma mo kasih saran aje coba agan2 minuman soda sprite, coca cola, atau apa lah merk (bukan iklan) lain nya trus agan2 isep lg tuch gg internasional walaupun udah ganti kemasan rasa nya sama ko kaya dulu tetep mantap n gurih. Kaya slogan pria punya selera hehehe selamat mencoba asli mantap gg filter internasional.
ReplyDeletesaran bro suherman bisa di praktikan tuh heheh, thanks bro
DeletePenipu !!!!
ReplyDeletejangan mau di tipu bro!
DeleteGw jg kecewa ma gg semenjak ganti blm ad yg netep bwat gantiin si gg filter tp bukan filter aj,gg djaya jg ikut berubah rasany.. tp selama ini yg mendekati surya12 kalo kretekny gg sriwedari ..
ReplyDeleteGARFIT,GP,FILTER itu panggilan nya..
ReplyDeleteDi setiap daerah mempunyai nama yang beda..
Masalah rasa itu hanya sugesti kawan..
Mungkin Ada pihak lain yang sengaja membuat isue supaya si GG inter tersebut merosot..
So..terus lah menjadi PRIA YANG MEMPUNYAI SELERA..
Terlalu manis untuk dilupakan..
ReplyDeleteTerlalu manis untuk dilupakan..
ReplyDeleteDengar dari teman aja. Katanya, yang masih sungguh tembako itu tinggal Surya 16 dan Surya Pro Merah.
ReplyDeleteKalo nggak puas, sekalian aja GG Merah kretek yang dulu disedot.
Sekarang, kalo di kantor saya sedot Surya Pro. Kalo di rumah GG Merah kretek itu, yang jaman aki-aki punya.
Gudang garam signatur mild 20 apa masih produksi g ya gan.. kangen rokok itu
ReplyDeleteGudang garam signatur mild 20 apa masih produksi g ya gan.. kangen rokok itu
ReplyDeleteUdah nggak mas sekarang gantinya isi 16 batang kalau yang isi 20 batang itu dia Gudang Garam Signature Mild sebagai reinkarnasi dari Surya Signature Mild yang dulu diproduksi dan saat ini produksinya dihentikan karena Gudang Garam telat buat rokok Mildnya mas pada saat itu Gudang Garam lebih berfokus kepada rokok Kadar yang lebih berat tapi tinggi dan lama habisnya yaitu semisal Gudang Garam Merah Gudang Garam International Gudang Garam Surya Filter dan masih banyak lagi
DeleteKesian banget yg hidupnya kare are
ReplyDeleteLaguq maaf semeton, untuk pribadi saya saya sangat salut pd perokok GG Inter dan Surya mereka pasti adalah perokok ulung dikarenakan kadar Tar & Nikotin kedua rokok tsb terhitung tinggi.
BRO UNKNOWN ; hahaha tepat sekali semeton, bergaul dg pecinta merk ini sangat menyenangkan krn rokok putih mahal kita gak akan mrk sentuh sama sekali hahhaaha
DeleteSaya beralih ke gudang garam merah,,,walau sering di ejek seperti dukun tp rasa mantap...
ReplyDeleteyang penting rasanya bow oke, disamping mantap yg penting berani beda, itu yg hebat hahaha
DeleteBenar bro, saya pernah coba ke jarum super. Akhirnya ke Garfit lagi 😀
ReplyDeleteWalaupun rasanya beda dgn Garfit lama😭
ReplyDeleteMeskipun, Garfit baru beda rasa dgn Garfit lama😭
ReplyDeleteKapan rasa Garfit lama kembali lagi 😍 ??!!
ReplyDeleteSuamiku merokok ggf lama dr smp kls 1,skrg usia 50th msh setia ggf walo ganti kemasan,tp rasanya katane jauh beda buanget ama yg lama,,perNAH PROTES KE SALES jawabnya rasanya ga berubah kata salesnya,,suamiku bilang ngapusiiii
ReplyDelete