Ada Apa Dengan Lasmini ...?
Lasmini, salah satu tokoh pendekar yang memiliki karakter yang begitu unik dengan sepak terjangnya sanggup menempatkan dirinya sebagai sosok yang kontro versi. Lasmini di satu sisi seperti Dewi Sambi, seorang pendekar berdarah dingin dan kejam, dan di sisi lainya dia adalah seorang Sakawuni, pendekar Lengan Seribu dengan sifat yang sebaliknya. Perpaduan sifat, karakter dan kemampuan hebat yang dimilili oleh kedua pendekar cantik tersebut menjadikan lasmini sekali lagi menempatkan dirinya menjadi sosok yang begitu menarik perhatian pendekar, baik dari aliran hitam maupun putih Tidak terkecuali ksatria dan bangsawan kerajaan yang pernah Lasmini singgahi. Namun sayang Lasmini tidak akan pernah berjumpa dengan dua bayangannya, karena mereka berada pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dengan watak Dewi Sambi-nya, Lasmini sanggup membuat keonaran dan keresahan bagi pendekar pendekar yang tidak sehaluan dengannya. Tidak terkecuali Brama Kumbara Raja Agung Madangkara..!
Dalam beberapa kali kesempatan Lasmini mampu membuat Brama keblingsatan karena ulahnya yang keterlaluan. Bagaimana tidak, Lasmini tanpa ragu ragu pernah menculik Dewi Harnum, Ibu Negara Madangkara. Namun oleh sebagaian para pengamat politik, sejarah dan kejiwaan, tindakan Lasmini tersebut masih di anggap dalam batas2 tarap keisengan untuk "menggoda" Brama Kumbara. Dan puncak dari watak Dewi Sambi-nya adalah ketika Lasmini meluluh lantakan Padepokan putih Gunung Saba dan menghabisi dengan dingin Panembahan Pasopati..! Tidak itu saja, momentum kedatangan dua Biksu asing di manfaatkan oleh Lasmini untuk memancing di air keruh . Dengan kelicikannya Lasmini membuat opini publik dengan membuat keonaran yg melibatkan dua pendekar tsb, dengan tujuan menciptakan kesan jika kedatangan dua pendekar kelas wahid tersebut adalah untuk membunuh Brama.
Membunuh Brama sama saja ingin menghancurkan Madangkara. Maka tidaklah heran jika kehadiran dua Biksu sakti tersebut disambut oleh jawara -jawara Madangkara dari mereka menginjakan kaki di tapal batas Kerajaan , sampai akhirnya mereka berhasil masuk kedalam Kotaraja. Tapi yang menyakitkan atau bisa dibilang sangat merugikan adalah ketika skenario itu akhirnya memancing keluar dua pendekar elit lainya, yaitu Kijara dan Lugina. Ditambah dengan dukungan Dewi Mantili yang selalu gegabah, kedua pendekar Gunung Saba ini akhirnya harus ikut terseret dalam lingkaran adu domba tersebut.
Dengan niat membela kehormatan Madangkara dan rasa solidaritas kesetiakawanan, merekapun (Kijara dan lugin) langsung menghadang gerak maju dua pendekar tangguh dari Tibet tsb, untuk tidak sampai ke Istana. Dan hasilnya adalah, Waringin Sungsang kembali jatuh bangun karena dipaksa berhadapan dengan level kekuatan yang tidak terduga. Lugina ambruk dan Kijara pun tersungkur ..!! Dan tidak terhitung lagi jumlah jawara dan pendekar yang menjadi korban sia sia karena hasutan Lasmini. Begitulah Lasmini dengan watak Sambi-nya akan sanggup berbuat apa saja tanpa peduli akibatnya,.!
Lalu bagaimana dengan Sifat Sakawuninya..?
Harus diakui Lasmini sanggup membuat Dewi Mantili menjadi ketakutan karena perhatian Brama yang terkadang terkesan membela Lasmini. Tidak itu saja, dua wanita utama Madangkara yaitu Dewi Harnum dan Dewi Paramitha pun merasa gerah, karena Lasmini memiliki potensi sebagai saingan baru mereka.Yang luarbiasa lagi adalah bagaimana Dewi Rara Amiati, seorang sekar kedaton Madangkara mampu di buat cemburu, karena Lasmini ternyata mampu menciptakan skandal kecil-kecilan dengan Raden Bentar. Sebuah ancaman sekaligus pesan kepada Srikandi -Srikandi Madangkara, bahwa Lasmini bukanlah perempuan biasa yang bisa mereka pandang sebelah mata..! Dan ini membuktikan bahwa Lasmini pada dasarnya adalah perempuan baik dimana Brama dan Raden Bentar mengakui hal itu..!
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa hanya Lasmini dengan naluri kewanitaannya mampu membedakan mana Raden Bentar asli dan mana Raden. Bentar palsu. Ironisnya, orang orang Madangkara sendiri terutama orang orang dekat Raden Bentar yang notabene adalah bangsawan berhati lembut dan berperasaan halus malah tidak bisa membaca hal tersebut. Inilah salah satu kelebihan (jasa) Lasmini bagi Madangkara saat itu, khususnya Raden Bentar. Dimana ketika semua orang tidak sanggup memberikan pembelaan. Maka Lasmini muncul sebagai seorang yang berbeda. Hanya Lasmini yang mampu membuat Raden Bentar percaya diri disaat semua orang tidak memperacayainya..!
Itulah Lasmini, sosok pendekar dengan sensasinya mampu menjadi dua kepribadian yang berbeda pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Pendekar wanita dengan naluri pembunuh berdarah dingin, namun dalam kesempatan lain dia menjadi sosok pelindung dengan naluri kewanitaanya yang lemah lembut..! Dua kepribadian yang sangat membingungkan para pendekar yang pernah berurusan dengan Lasmini. Dan kebingungan itu akhirnya akan memunculkan sebuah pertanyaan. Dan Pertanyaan itu adalah ... ADA APA DENGAN LASMINI....?
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · 18 Juli pukul 21:16
Riwadi Yusuf, Nandito Sugianto, Radenmas Shamba Radiitya dan 5 lainnya menyukai ini.
Mariana Messah keren, analisa yg hebat! Gimana nih komen kang nandito pengagum berat lasmini?
18 Juli pukul 21:57 melalui seluler · Suka · 2
Arshandy Kutara Manawa kalau kisah asmaranya dg Tumenggung Bayan, apakah hanya sekedar memanfaatkan Tumenggung Bayan saja ?
18 Juli pukul 22:06 melalui seluler · Suka · 2
Arya Wiraraja sebenarnya Lasmini adalah seorang wanita baik2,namun karena dia sering mendapatkan hinaan2 dari para bangsawan terutama hinaan Dewi
Mantili yg begitu trllu memusuhinya,shg dia menjadi berwatak jahat da menjadi seorang pedendam.
18 Juli pukul 22:09 melalui seluler · Batal Suka · 3
Radenmas Shamba Radiitya mantap ki.. Dahsyat!!
18 Juli pukul 22:33 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto Ghubrrakkkk.....
>jatuh duduk bersimpuh,pingsan.
18 Juli pukul 23:33 melalui seluler · Suka
Papa Tan
LASMINI, PENCARIAN DIRI TIADA HENTI...
Lasmini, gadis yang cantik dan mempesona,
tapi merasa ia tak bisa apa-apa.
Lalu bergurulah dia,
ingin menjadi pendekar wanita digjaya.
Lalu mulailah bertualang sebagai wanita pembela jelata
Maling dan rampok dihajar dan ditundukkannya.
Wanita cantik, pendekar serba merah yang jelita mulai ternama.
Tapi apa daya, baru segelintir ilmu diperolehnya
Si Tombak Iblis dengan mudah merobohkannya,
Nyaris hancur harga diri diperkosa si durjana.
Kependekarannya seolah runtuh tanpa sisa.
Datanglah Sang Punggawa muda perkasa, Gitanyali
Si Tombak Iblis pun takluk dan lari
Pesona cinta Sang Perkasa membuatnya ingin bersandar diri
Diyakininya kebahagiaan di sana telah menanti
Menjadi isteri seorang punggawa negeri
Ketampanan dan keperkasaan menambatkan hati
kewibawaan dan kedudukan diraihnya kini
Tapi jiwa tualangnya seolah harus terbui
Tatakrama istana menghimpit diri
Kependekaran lumpuh oleh kedudukan bernama ibu dan isteri
Bosan dan pergilah Sang Ayu
Bertualang melepas kebinalan dan nafsu
Membebaskan diri dari paugeran dan pagar ayu
Aku adalah apa yang kumau
Kebebasan adalah ratu kehidupanku
Begitu pencarian yang masih tetap hanya rindu
Suami orang diganggu
Lelaki-lelaki ditaklukannya dengan sembilu nafsu
Kegilaan lelaki jadi kemenangan yang terus diburu
Tapi kepuasan nafsu seberapa dalamkah
Begitu didapat begitu pula berlalu melangkah
Dan Lasmini merasa semua seolah hanya berbuah lelah
Ia ingin berhenti dan berpasrah
Mempercayakan hidup ke tangan lelaki gagah
Dan Perwira Pamotan pun terpilihlah
Tumenggung Bayan sudah meminangnya untuk menikah
Tapi Sang Tumenggung terbunuh dan harapan punah
Dendam dan luka menyulut jiwa
Dikejarnya Satria Madangkara untuk menebus nyawa
Tapi ternyata dia takluk oleh panah asmara
Jatuh cinta pada Sang Raja Perkasa
Yang memenuhi seluruh mimpi dan harapannya
Tapi cintanya seolah bertepuk sebelah saja
Bahkan teramat dalam lukanya oleh hinaan adik Sang Raja
Lasmini merasa selalu kalah dan terhina kembali
Dia pun tergoda untuk mengejar kemenangan diri
Harta dan kekayaan dikiranya bisa jadi senjata sakti
Dipilutlah Basra juragan kaya agar mau memperistri
Tapi tanpa cinta keluarga adalah neraka yang memenjara diri
Perseteruan membuatnya terhina dan diperkosa para abdi
Tertolonglah Lasmini oleh Nenek Lawu
Jiwa kependekaran tergugah oleh Sang Guru
Dicecapnya segala jurus dan ilmu
Musuh ditumpas, kemenangan diburu
Mantili pun rubuh saat berseteru
Tapi kemenangan kembali menjadi kekosongan
Jiwanya yang haus cinta terjerat hati Sang Pangeran
Raden Bentar merenggutnya dalam penjara cinta yang memabokkan
Cinta yang terbalas namun tak mungkin berakhir di pelaminan
Ia harus pergi, kesepian ditimangnya lagi
Dibunuhnya sepi dengan mengasingkan diri
Menggembleng para murid dan anaknya, Anjani
Tapi segala persoalan Raden Bentar memanggilnya turun gunung
Ia berjuang bertaruh maut dengan cinta yang tulus dan agung
Begitu selesai masalahnya, kembali ia harus pergi menelan hampa
20 Juli pukul 21:04 · Batal Suka · 4
Jamil Udin luar biasa mahaguru..! (terpana sambil geleng geleng kepala ) Pasti dewi rara juga akan geleng2 kepala xixixi..mantaaap!
20 Juli pukul 23:32 melalui seluler · Suka ·
Riwadi Yusuf Memang Lasmini adalah tokoh abu2(kadang jahat,kadang baik) yg paling lama di tampilkan Pak Nikikosasi,dalam SS.Bahkan sampe lintas generasi.Ga sprti biasanya,Pak Nikikosasi slalu menciptakan tokoh jahat yg selalu bisa di tumpas dlm akhir epsde.sprti Gardika,Klabang Hitam,Kandara,3 hantu sungai batang hari,R.Bentar palsu,Patura-Patiru.dll...,!
19 Juli pukul 1:09 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Memang Lasmini adalah tokoh abu2(kadang jahat,kadang baik) yg paling lama di tampilkan Pak Nikikosasi,dalam SS.Bahkan sampe lintas generasi.Ga sprti biasanya,Pak Nikikosasi slalu menciptakan tokoh jahat yg selalu bisa di tumpas dlm akhir epsde.sprti Gardika,Klabang Hitam,Kandara,Tmg Bayan,Si Mata setan,3 hantu sungai batang hari,R.Bentar palsu,Patura-Patiru.dll...,!
19 Juli pukul 1:12 melalui seluler · Suka
Deny Rasidi Yang diculik lasmini bukan dewi harnum tapi dewi pramitha tanpa rusadi yang membuat dendam garnis memuncak
19 Juli pukul 13:37 melalui seluler · Batal Suka · 1
Mariana Messah itu di versi mana? Kalo di versi sandiwara radionya yang diculik dewi harnum, mantili dan patih gotawa setelah lbh dl ditaklukan dengan aji sirep megananda.
19 Juli pukul 14:20 melalui seluler · Suka · 2
Jamil Udin Dewi Rara Mariana Amiati dan Sesepuh Radenmas Shamba, terimakasih saya suka pujian kalian, membuat saya makin bersemangat, jangan liat indah tidaknya tulisan tapi lihat gimana jungkir baliknya saya menulis hahahaha
19 Juli pukul 14:52 · Suka · 2
Jamil Udin Arshandy Manawa, pertanyaan kakang akan di jawab sebentar lagi oleh ahli kejiwaan mahaguru Tan hehehe
19 Juli pukul 14:55 · Suka · 1
Jamil Udin Kakang Arya Wiraraja, benar saya setujua dengan pendapat kakang Arya, Lasmini mungkin hanyalah sebuah korban dari situasi dan kondisi yang tidak berpihak kepadanya hehehe
19 Juli pukul 14:57 · Suka · 1
Jamil Udin hihihi sepertinya sesepuh padepokan anggrek jingga Ki Nandito Sugianto shock dan tidak terima hahaha
19 Juli pukul 14:58 · Suka · 1
Jamil Udin Patih Gotawa Riwadi , hmm jangan jangan ôm Niki malah lebih mengidolakan Lasmini daripada Brama, sehingga di perpanjang umurnya xĩixi
19 Juli pukul 15:00 · Suka · 2
Jamil Udin Dewi Rara mungkin benar juga kata Jawara Madangkara Deny Rasidi, beliau lebih menekankan kata pada bukan dewi paramitha tanpa Rusady hehehe
19 Juli pukul 15:04 · Suka
Deny Rasidi Penculikan gotawa,harnum dan mantili ada di episode satria madangkara,sedangkan lasmini menculik dewi pramitha kalau tdk salah ada pada episode2 generasi kedua yaitu masa garnis,anjani dll,tokoh pramitha sendiri tdk pernah ada dimainkan kecuali hanya di sebut oleh pembawa cerita
19 Juli pukul 16:27 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf
Hal yg patut kita acungkan jempol dari Lasmini adalah kegigihanya dlm mewujudkan impian.walaupun hanya seorang sudra(kaum jelata),namun ia mampu menaklukan beberapa kaum bangsawan di beberapa kerajaan.Di antaranya Senopati Ranggamuni dari P...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 18:27 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto
sya bener2 terharu atas penjabaran tuan patih gotawa Riwadi,,,
sya tersanjung atas sanjungan jebolan murid utama padepokan gunung Saba yg skaligus musuh sya,kakang Kijara Jamil Udin,,,
sya merasa berhutang budi atas pembelaannya, Dewi Rara ...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 20:02 melalui seluler · Batal Suka · 2
Mariana Messah
hihi trims pujiannya ki nandito. Dlm saur sepuh, lasmini adalah wanita pendekar cantik yg penuh daya tarik. Sifat kependekarannya telah membuat lasmini menjadi wanita petualang yg suka mengembara dan bertualang cinta. Dikisahkan dia suka m...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 20:28 melalui seluler · Batal Suka · 2
Radenmas Shamba Radiitya dan smpt dikawin juragan Basra,walau sngat susah dijamah hehehe..
19 Juli pukul 20:45 melalui seluler · Batal Suka · 3
Nandito Sugianto ahahahahaha,jd senyum2 sendiri inget adegan di filmnya,saat juragan basra di sikut,endingnya di tendang sampai pingsan
19 Juli pukul 20:53 melalui seluler · Batal Suka · 3
Mas Farid lasmini.....ehmmmm....
Pendekar Binal.... (sambil mbayangin Murti Sari Dewi....)
19 Juli pukul 21:02 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Trims koreksinya,Na'Mas Dewi Rara! Maaf,yg mengikuti Lasmini Jamali,apa Jumali?
19 Juli pukul 21:46 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah wah mirip2, mana yg benar?
19 Juli pukul 21:56 melalui seluler · Suka
Deny Rasidi Jamali sepertinya,kalau jumali mah kayaknya kemarin masih narik andong hehee,,maaf ya gusti dewi rara
19 Juli pukul 22:06 melalui seluler · Batal Suka · 2
Mariana Messah hihihi
20 Juli pukul 1:50 melalui seluler · Suka
20 Juli pukul 21:04 · Batal Suka · 4
Jamil Udin luar biasa mahaguru..! (terpana sambil geleng geleng kepala ) Pasti dewi rara juga akan geleng2 kepala xixixi..mantaaap!
20 Juli pukul 23:32 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah kok tau siih :)
21 Juli pukul 0:20 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Mantap,bisa sedetail itu,hm.....!
21 Juli pukul 1:08 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin xixixi, dewi rara sy kan suka ngintip profil2 org hebat, jadi taulah sedikit sprti apa minat dan kesukaanya hahaha
21 Juli pukul 1:16 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah hihihi salah alamat deh paman kijara...aku kan bukan orang hebat...cuma gadis madangkara yang tak bisa olah kanuragan :)
21 Juli pukul 1:24 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin tapi ngomong2 kita mkn pnsran ama kakak sperguruan dewi rara ini,siapakah gerangan beliau di luar sana..? hihihi
21 Juli pukul 1:29 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin kalo itu sy mah sdh tau gusti dewi, putri kraton sdh psti identik dg puisi,sastra, babat, pewayangan dll xixixi.
21 Juli pukul 1:34 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah hemmm kakak seperguruanku yang mana ya? Hihi tambahan lg hobiku bersahabat, renang dan minum dawet hehe
21 Juli pukul 1:50 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin siip dah,kmbli kepuisi, sy cuma tau tntg nnk lawu sj, trnyta parah bgt khdupnya,bs dprjls crita abdi dlm yg kroyk lsmni?
21 Juli pukul 2:04 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto aku gk bisa komen apa2,yg ada tercengang berbaur suka jg haru.aku menyimak saja shbt2 smua...
>duduk ngejeprok,rambut awut2n
21 Juli pukul 2:37 melalui seluler · Suka · 1
Radenmas Shamba Radiitya sebegitunya ki Nandito ini hehehe..
21 Juli pukul 2:41 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto radenmas shamba,bgtu kenyataanya raden..sosok inspirasi pendirian padepokan anggrek jingga di kupas jati dirinya.sejujurnya pendirian PAJ bkn tnp sebab dan alasan.tp jalan hidup lasmini murni sya jalani,yg membedakan hnylah lasmini di lahirkan wanita,dan sya kebalikanya,yaitu laki2...
>lap airmata
21 Juli pukul 2:48 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah kasihan ya, jd sedih bc puisi papa lg :(
21 Juli pukul 2:51 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto ia mba mariana messah,jd makin benci ketidakadilan
21 Juli pukul 2:54 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah @kang nandito pasti ki nandito bisa lbh tegar dari lasmini karena ki nandito seorang laki2
21 Juli pukul 2:55 melalui seluler · Suka · 2
Mariana Messah selama dunia masih berputar hingga jaman sekarang ini ketidak adilan akan selalu ada sebagai ujian bagi manusia untuk berbuat adil
21 Juli pukul 2:58 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto ia donk mba Mariana rara,PAJ ada jg ada krn mw nerusin cita2nya,melawan ketidak adilan,org2 patah hati,teraniaya,,hehe,jd curhat di sini
21 Juli pukul 2:59 melalui seluler · Suka · 3
Nandito Sugianto ia mba,pasti itu.
Tp setidaknya sedikit bnyk mengurangi,biar si patah hati berkurang,dan ad tmpt u berbagi jg menyelesaikanya
21 Juli pukul 3:01 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah siip deh tujuan yg mulia ki nandito
21 Juli pukul 3:04 melalui seluler · Suka · 2
Papa Tan Wow.... meriah rupanya... hehehe.... datang-datang dah pada bubaran nih...
21 Juli pukul 4:36 · Suka · 1
Lasmini, salah satu tokoh pendekar yang memiliki karakter yang begitu unik dengan sepak terjangnya sanggup menempatkan dirinya sebagai sosok yang kontro versi. Lasmini di satu sisi seperti Dewi Sambi, seorang pendekar berdarah dingin dan kejam, dan di sisi lainya dia adalah seorang Sakawuni, pendekar Lengan Seribu dengan sifat yang sebaliknya. Perpaduan sifat, karakter dan kemampuan hebat yang dimilili oleh kedua pendekar cantik tersebut menjadikan lasmini sekali lagi menempatkan dirinya menjadi sosok yang begitu menarik perhatian pendekar, baik dari aliran hitam maupun putih Tidak terkecuali ksatria dan bangsawan kerajaan yang pernah Lasmini singgahi. Namun sayang Lasmini tidak akan pernah berjumpa dengan dua bayangannya, karena mereka berada pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dengan watak Dewi Sambi-nya, Lasmini sanggup membuat keonaran dan keresahan bagi pendekar pendekar yang tidak sehaluan dengannya. Tidak terkecuali Brama Kumbara Raja Agung Madangkara..!
Dalam beberapa kali kesempatan Lasmini mampu membuat Brama keblingsatan karena ulahnya yang keterlaluan. Bagaimana tidak, Lasmini tanpa ragu ragu pernah menculik Dewi Harnum, Ibu Negara Madangkara. Namun oleh sebagaian para pengamat politik, sejarah dan kejiwaan, tindakan Lasmini tersebut masih di anggap dalam batas2 tarap keisengan untuk "menggoda" Brama Kumbara. Dan puncak dari watak Dewi Sambi-nya adalah ketika Lasmini meluluh lantakan Padepokan putih Gunung Saba dan menghabisi dengan dingin Panembahan Pasopati..! Tidak itu saja, momentum kedatangan dua Biksu asing di manfaatkan oleh Lasmini untuk memancing di air keruh . Dengan kelicikannya Lasmini membuat opini publik dengan membuat keonaran yg melibatkan dua pendekar tsb, dengan tujuan menciptakan kesan jika kedatangan dua pendekar kelas wahid tersebut adalah untuk membunuh Brama.
Membunuh Brama sama saja ingin menghancurkan Madangkara. Maka tidaklah heran jika kehadiran dua Biksu sakti tersebut disambut oleh jawara -jawara Madangkara dari mereka menginjakan kaki di tapal batas Kerajaan , sampai akhirnya mereka berhasil masuk kedalam Kotaraja. Tapi yang menyakitkan atau bisa dibilang sangat merugikan adalah ketika skenario itu akhirnya memancing keluar dua pendekar elit lainya, yaitu Kijara dan Lugina. Ditambah dengan dukungan Dewi Mantili yang selalu gegabah, kedua pendekar Gunung Saba ini akhirnya harus ikut terseret dalam lingkaran adu domba tersebut.
Dengan niat membela kehormatan Madangkara dan rasa solidaritas kesetiakawanan, merekapun (Kijara dan lugin) langsung menghadang gerak maju dua pendekar tangguh dari Tibet tsb, untuk tidak sampai ke Istana. Dan hasilnya adalah, Waringin Sungsang kembali jatuh bangun karena dipaksa berhadapan dengan level kekuatan yang tidak terduga. Lugina ambruk dan Kijara pun tersungkur ..!! Dan tidak terhitung lagi jumlah jawara dan pendekar yang menjadi korban sia sia karena hasutan Lasmini. Begitulah Lasmini dengan watak Sambi-nya akan sanggup berbuat apa saja tanpa peduli akibatnya,.!
Lalu bagaimana dengan Sifat Sakawuninya..?
Harus diakui Lasmini sanggup membuat Dewi Mantili menjadi ketakutan karena perhatian Brama yang terkadang terkesan membela Lasmini. Tidak itu saja, dua wanita utama Madangkara yaitu Dewi Harnum dan Dewi Paramitha pun merasa gerah, karena Lasmini memiliki potensi sebagai saingan baru mereka.Yang luarbiasa lagi adalah bagaimana Dewi Rara Amiati, seorang sekar kedaton Madangkara mampu di buat cemburu, karena Lasmini ternyata mampu menciptakan skandal kecil-kecilan dengan Raden Bentar. Sebuah ancaman sekaligus pesan kepada Srikandi -Srikandi Madangkara, bahwa Lasmini bukanlah perempuan biasa yang bisa mereka pandang sebelah mata..! Dan ini membuktikan bahwa Lasmini pada dasarnya adalah perempuan baik dimana Brama dan Raden Bentar mengakui hal itu..!
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa hanya Lasmini dengan naluri kewanitaannya mampu membedakan mana Raden Bentar asli dan mana Raden. Bentar palsu. Ironisnya, orang orang Madangkara sendiri terutama orang orang dekat Raden Bentar yang notabene adalah bangsawan berhati lembut dan berperasaan halus malah tidak bisa membaca hal tersebut. Inilah salah satu kelebihan (jasa) Lasmini bagi Madangkara saat itu, khususnya Raden Bentar. Dimana ketika semua orang tidak sanggup memberikan pembelaan. Maka Lasmini muncul sebagai seorang yang berbeda. Hanya Lasmini yang mampu membuat Raden Bentar percaya diri disaat semua orang tidak memperacayainya..!
Itulah Lasmini, sosok pendekar dengan sensasinya mampu menjadi dua kepribadian yang berbeda pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Pendekar wanita dengan naluri pembunuh berdarah dingin, namun dalam kesempatan lain dia menjadi sosok pelindung dengan naluri kewanitaanya yang lemah lembut..! Dua kepribadian yang sangat membingungkan para pendekar yang pernah berurusan dengan Lasmini. Dan kebingungan itu akhirnya akan memunculkan sebuah pertanyaan. Dan Pertanyaan itu adalah ... ADA APA DENGAN LASMINI....?
Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · 18 Juli pukul 21:16
Riwadi Yusuf, Nandito Sugianto, Radenmas Shamba Radiitya dan 5 lainnya menyukai ini.
Mariana Messah keren, analisa yg hebat! Gimana nih komen kang nandito pengagum berat lasmini?
18 Juli pukul 21:57 melalui seluler · Suka · 2
Arshandy Kutara Manawa kalau kisah asmaranya dg Tumenggung Bayan, apakah hanya sekedar memanfaatkan Tumenggung Bayan saja ?
18 Juli pukul 22:06 melalui seluler · Suka · 2
Arya Wiraraja sebenarnya Lasmini adalah seorang wanita baik2,namun karena dia sering mendapatkan hinaan2 dari para bangsawan terutama hinaan Dewi
Mantili yg begitu trllu memusuhinya,shg dia menjadi berwatak jahat da menjadi seorang pedendam.
18 Juli pukul 22:09 melalui seluler · Batal Suka · 3
Radenmas Shamba Radiitya mantap ki.. Dahsyat!!
18 Juli pukul 22:33 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto Ghubrrakkkk.....
>jatuh duduk bersimpuh,pingsan.
18 Juli pukul 23:33 melalui seluler · Suka
Papa Tan
LASMINI, PENCARIAN DIRI TIADA HENTI...
Lasmini, gadis yang cantik dan mempesona,
tapi merasa ia tak bisa apa-apa.
Lalu bergurulah dia,
ingin menjadi pendekar wanita digjaya.
Lalu mulailah bertualang sebagai wanita pembela jelata
Maling dan rampok dihajar dan ditundukkannya.
Wanita cantik, pendekar serba merah yang jelita mulai ternama.
Tapi apa daya, baru segelintir ilmu diperolehnya
Si Tombak Iblis dengan mudah merobohkannya,
Nyaris hancur harga diri diperkosa si durjana.
Kependekarannya seolah runtuh tanpa sisa.
Datanglah Sang Punggawa muda perkasa, Gitanyali
Si Tombak Iblis pun takluk dan lari
Pesona cinta Sang Perkasa membuatnya ingin bersandar diri
Diyakininya kebahagiaan di sana telah menanti
Menjadi isteri seorang punggawa negeri
Ketampanan dan keperkasaan menambatkan hati
kewibawaan dan kedudukan diraihnya kini
Tapi jiwa tualangnya seolah harus terbui
Tatakrama istana menghimpit diri
Kependekaran lumpuh oleh kedudukan bernama ibu dan isteri
Bosan dan pergilah Sang Ayu
Bertualang melepas kebinalan dan nafsu
Membebaskan diri dari paugeran dan pagar ayu
Aku adalah apa yang kumau
Kebebasan adalah ratu kehidupanku
Begitu pencarian yang masih tetap hanya rindu
Suami orang diganggu
Lelaki-lelaki ditaklukannya dengan sembilu nafsu
Kegilaan lelaki jadi kemenangan yang terus diburu
Tapi kepuasan nafsu seberapa dalamkah
Begitu didapat begitu pula berlalu melangkah
Dan Lasmini merasa semua seolah hanya berbuah lelah
Ia ingin berhenti dan berpasrah
Mempercayakan hidup ke tangan lelaki gagah
Dan Perwira Pamotan pun terpilihlah
Tumenggung Bayan sudah meminangnya untuk menikah
Tapi Sang Tumenggung terbunuh dan harapan punah
Dendam dan luka menyulut jiwa
Dikejarnya Satria Madangkara untuk menebus nyawa
Tapi ternyata dia takluk oleh panah asmara
Jatuh cinta pada Sang Raja Perkasa
Yang memenuhi seluruh mimpi dan harapannya
Tapi cintanya seolah bertepuk sebelah saja
Bahkan teramat dalam lukanya oleh hinaan adik Sang Raja
Lasmini merasa selalu kalah dan terhina kembali
Dia pun tergoda untuk mengejar kemenangan diri
Harta dan kekayaan dikiranya bisa jadi senjata sakti
Dipilutlah Basra juragan kaya agar mau memperistri
Tapi tanpa cinta keluarga adalah neraka yang memenjara diri
Perseteruan membuatnya terhina dan diperkosa para abdi
Tertolonglah Lasmini oleh Nenek Lawu
Jiwa kependekaran tergugah oleh Sang Guru
Dicecapnya segala jurus dan ilmu
Musuh ditumpas, kemenangan diburu
Mantili pun rubuh saat berseteru
Tapi kemenangan kembali menjadi kekosongan
Jiwanya yang haus cinta terjerat hati Sang Pangeran
Raden Bentar merenggutnya dalam penjara cinta yang memabokkan
Cinta yang terbalas namun tak mungkin berakhir di pelaminan
Ia harus pergi, kesepian ditimangnya lagi
Dibunuhnya sepi dengan mengasingkan diri
Menggembleng para murid dan anaknya, Anjani
Tapi segala persoalan Raden Bentar memanggilnya turun gunung
Ia berjuang bertaruh maut dengan cinta yang tulus dan agung
Begitu selesai masalahnya, kembali ia harus pergi menelan hampa
20 Juli pukul 21:04 · Batal Suka · 4
Jamil Udin luar biasa mahaguru..! (terpana sambil geleng geleng kepala ) Pasti dewi rara juga akan geleng2 kepala xixixi..mantaaap!
20 Juli pukul 23:32 melalui seluler · Suka ·
Riwadi Yusuf Memang Lasmini adalah tokoh abu2(kadang jahat,kadang baik) yg paling lama di tampilkan Pak Nikikosasi,dalam SS.Bahkan sampe lintas generasi.Ga sprti biasanya,Pak Nikikosasi slalu menciptakan tokoh jahat yg selalu bisa di tumpas dlm akhir epsde.sprti Gardika,Klabang Hitam,Kandara,3 hantu sungai batang hari,R.Bentar palsu,Patura-Patiru.dll...,!
19 Juli pukul 1:09 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Memang Lasmini adalah tokoh abu2(kadang jahat,kadang baik) yg paling lama di tampilkan Pak Nikikosasi,dalam SS.Bahkan sampe lintas generasi.Ga sprti biasanya,Pak Nikikosasi slalu menciptakan tokoh jahat yg selalu bisa di tumpas dlm akhir epsde.sprti Gardika,Klabang Hitam,Kandara,Tmg Bayan,Si Mata setan,3 hantu sungai batang hari,R.Bentar palsu,Patura-Patiru.dll...,!
19 Juli pukul 1:12 melalui seluler · Suka
Deny Rasidi Yang diculik lasmini bukan dewi harnum tapi dewi pramitha tanpa rusadi yang membuat dendam garnis memuncak
19 Juli pukul 13:37 melalui seluler · Batal Suka · 1
Mariana Messah itu di versi mana? Kalo di versi sandiwara radionya yang diculik dewi harnum, mantili dan patih gotawa setelah lbh dl ditaklukan dengan aji sirep megananda.
19 Juli pukul 14:20 melalui seluler · Suka · 2
Jamil Udin Dewi Rara Mariana Amiati dan Sesepuh Radenmas Shamba, terimakasih saya suka pujian kalian, membuat saya makin bersemangat, jangan liat indah tidaknya tulisan tapi lihat gimana jungkir baliknya saya menulis hahahaha
19 Juli pukul 14:52 · Suka · 2
Jamil Udin Arshandy Manawa, pertanyaan kakang akan di jawab sebentar lagi oleh ahli kejiwaan mahaguru Tan hehehe
19 Juli pukul 14:55 · Suka · 1
Jamil Udin Kakang Arya Wiraraja, benar saya setujua dengan pendapat kakang Arya, Lasmini mungkin hanyalah sebuah korban dari situasi dan kondisi yang tidak berpihak kepadanya hehehe
19 Juli pukul 14:57 · Suka · 1
Jamil Udin hihihi sepertinya sesepuh padepokan anggrek jingga Ki Nandito Sugianto shock dan tidak terima hahaha
19 Juli pukul 14:58 · Suka · 1
Jamil Udin Patih Gotawa Riwadi , hmm jangan jangan ôm Niki malah lebih mengidolakan Lasmini daripada Brama, sehingga di perpanjang umurnya xĩixi
19 Juli pukul 15:00 · Suka · 2
Jamil Udin Dewi Rara mungkin benar juga kata Jawara Madangkara Deny Rasidi, beliau lebih menekankan kata pada bukan dewi paramitha tanpa Rusady hehehe
19 Juli pukul 15:04 · Suka
Deny Rasidi Penculikan gotawa,harnum dan mantili ada di episode satria madangkara,sedangkan lasmini menculik dewi pramitha kalau tdk salah ada pada episode2 generasi kedua yaitu masa garnis,anjani dll,tokoh pramitha sendiri tdk pernah ada dimainkan kecuali hanya di sebut oleh pembawa cerita
19 Juli pukul 16:27 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf
Hal yg patut kita acungkan jempol dari Lasmini adalah kegigihanya dlm mewujudkan impian.walaupun hanya seorang sudra(kaum jelata),namun ia mampu menaklukan beberapa kaum bangsawan di beberapa kerajaan.Di antaranya Senopati Ranggamuni dari P...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 18:27 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto
sya bener2 terharu atas penjabaran tuan patih gotawa Riwadi,,,
sya tersanjung atas sanjungan jebolan murid utama padepokan gunung Saba yg skaligus musuh sya,kakang Kijara Jamil Udin,,,
sya merasa berhutang budi atas pembelaannya, Dewi Rara ...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 20:02 melalui seluler · Batal Suka · 2
Mariana Messah
hihi trims pujiannya ki nandito. Dlm saur sepuh, lasmini adalah wanita pendekar cantik yg penuh daya tarik. Sifat kependekarannya telah membuat lasmini menjadi wanita petualang yg suka mengembara dan bertualang cinta. Dikisahkan dia suka m...Lihat Selengkapnya
19 Juli pukul 20:28 melalui seluler · Batal Suka · 2
Radenmas Shamba Radiitya dan smpt dikawin juragan Basra,walau sngat susah dijamah hehehe..
19 Juli pukul 20:45 melalui seluler · Batal Suka · 3
Nandito Sugianto ahahahahaha,jd senyum2 sendiri inget adegan di filmnya,saat juragan basra di sikut,endingnya di tendang sampai pingsan
19 Juli pukul 20:53 melalui seluler · Batal Suka · 3
Mas Farid lasmini.....ehmmmm....
Pendekar Binal.... (sambil mbayangin Murti Sari Dewi....)
19 Juli pukul 21:02 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Trims koreksinya,Na'Mas Dewi Rara! Maaf,yg mengikuti Lasmini Jamali,apa Jumali?
19 Juli pukul 21:46 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah wah mirip2, mana yg benar?
19 Juli pukul 21:56 melalui seluler · Suka
Deny Rasidi Jamali sepertinya,kalau jumali mah kayaknya kemarin masih narik andong hehee,,maaf ya gusti dewi rara
19 Juli pukul 22:06 melalui seluler · Batal Suka · 2
Mariana Messah hihihi
20 Juli pukul 1:50 melalui seluler · Suka
20 Juli pukul 21:04 · Batal Suka · 4
Jamil Udin luar biasa mahaguru..! (terpana sambil geleng geleng kepala ) Pasti dewi rara juga akan geleng2 kepala xixixi..mantaaap!
20 Juli pukul 23:32 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah kok tau siih :)
21 Juli pukul 0:20 melalui seluler · Suka · 1
Riwadi Yusuf Mantap,bisa sedetail itu,hm.....!
21 Juli pukul 1:08 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin xixixi, dewi rara sy kan suka ngintip profil2 org hebat, jadi taulah sedikit sprti apa minat dan kesukaanya hahaha
21 Juli pukul 1:16 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah hihihi salah alamat deh paman kijara...aku kan bukan orang hebat...cuma gadis madangkara yang tak bisa olah kanuragan :)
21 Juli pukul 1:24 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin tapi ngomong2 kita mkn pnsran ama kakak sperguruan dewi rara ini,siapakah gerangan beliau di luar sana..? hihihi
21 Juli pukul 1:29 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin kalo itu sy mah sdh tau gusti dewi, putri kraton sdh psti identik dg puisi,sastra, babat, pewayangan dll xixixi.
21 Juli pukul 1:34 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah hemmm kakak seperguruanku yang mana ya? Hihi tambahan lg hobiku bersahabat, renang dan minum dawet hehe
21 Juli pukul 1:50 melalui seluler · Suka · 1
Jamil Udin siip dah,kmbli kepuisi, sy cuma tau tntg nnk lawu sj, trnyta parah bgt khdupnya,bs dprjls crita abdi dlm yg kroyk lsmni?
21 Juli pukul 2:04 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto aku gk bisa komen apa2,yg ada tercengang berbaur suka jg haru.aku menyimak saja shbt2 smua...
>duduk ngejeprok,rambut awut2n
21 Juli pukul 2:37 melalui seluler · Suka · 1
Radenmas Shamba Radiitya sebegitunya ki Nandito ini hehehe..
21 Juli pukul 2:41 melalui seluler · Suka · 1
Nandito Sugianto radenmas shamba,bgtu kenyataanya raden..sosok inspirasi pendirian padepokan anggrek jingga di kupas jati dirinya.sejujurnya pendirian PAJ bkn tnp sebab dan alasan.tp jalan hidup lasmini murni sya jalani,yg membedakan hnylah lasmini di lahirkan wanita,dan sya kebalikanya,yaitu laki2...
>lap airmata
21 Juli pukul 2:48 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah kasihan ya, jd sedih bc puisi papa lg :(
21 Juli pukul 2:51 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto ia mba mariana messah,jd makin benci ketidakadilan
21 Juli pukul 2:54 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah @kang nandito pasti ki nandito bisa lbh tegar dari lasmini karena ki nandito seorang laki2
21 Juli pukul 2:55 melalui seluler · Suka · 2
Mariana Messah selama dunia masih berputar hingga jaman sekarang ini ketidak adilan akan selalu ada sebagai ujian bagi manusia untuk berbuat adil
21 Juli pukul 2:58 melalui seluler · Suka · 2
Nandito Sugianto ia donk mba Mariana rara,PAJ ada jg ada krn mw nerusin cita2nya,melawan ketidak adilan,org2 patah hati,teraniaya,,hehe,jd curhat di sini
21 Juli pukul 2:59 melalui seluler · Suka · 3
Nandito Sugianto ia mba,pasti itu.
Tp setidaknya sedikit bnyk mengurangi,biar si patah hati berkurang,dan ad tmpt u berbagi jg menyelesaikanya
21 Juli pukul 3:01 melalui seluler · Suka · 1
Mariana Messah siip deh tujuan yg mulia ki nandito
21 Juli pukul 3:04 melalui seluler · Suka · 2
Papa Tan Wow.... meriah rupanya... hehehe.... datang-datang dah pada bubaran nih...
21 Juli pukul 4:36 · Suka · 1
No comments:
Post a Comment